Jenistari hiburan berbeda fungsi dan bentuknya dari tari upacara. Gerak yang menjadi sumber media ungkap tari, pada tari-tarian yang berfungsi sebagai tarian hiburan lahir ketika manusia membutuhkan aktualisasi perasaan kebahagian, kegembiraan, atau hasrat. Dengan demikian, gerakan terlahirspontan dari batin manusia. Latihanulangan akhir semester: Tarian yang berfungsi sebagai tari upacara keagamaan adalah . a. Tari Ngarot dari Cirebon b. Upacara Adat Mentawai c. Tari Warung Kelumbut dari Sumba Timur d. Tari Sang Hyang Jaran dari Bali e. Tari Perang dari Maluku Iringandalam peragaan tari berfungsi sebagai? Pemanis gerak Pelengkap gerak Pengikat dan pemertegas gerak Pendukung gerak Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah: C. Pengikat dan pemertegas gerak. Dilansir dari Ensiklopedia, iringan dalam peragaan tari berfungsi sebagai Pengikat dan pemertegas gerak. Pembahasan dan Penjelasan A. Pemanis gerak adalah jawaban yang kurang tepat, karena Vay Tiền Nhanh Ggads. Tanjungpinang merupakan ibukota dari provinsi Kepulauan Riau ini masih menganut melayu yang kental. Ditinggalkan beragam kekayaan budaya yang beraneka ragam seperti, musik, sastra dan juga tari-tarian, karena itulah kita akan membahas salah satu peninggalan budaya tari yang telah turun-temurun diajarkan hingga sekarang. Berikut tarian yang terkenal di daerah Tanjungpinang Tarian Makyong Sumber Tari Makyong merupakan sebuah pertunjukkan khas Melayu, Makyong hanya sebuah kenangan atau cerita tentang teater yang sangat terkenal, bisa juga dibilang dramatari. Makyong sendiri diperkirakan telah ada di Riau hampir seabad yang lalu, biasanya pementasan Makyong diselenggarakan setelah memanen padi. Tarian Makyong dipentaskan oleh penari-penari bertopeng dan diiringi alat musik seperti gendang, rebab dan tetawak. Tari Zapin Dahulu Tari Zapin ditarikan di atas tikar madani dan tikar tersebut tidak boleh bergoyang ataupun bergeser sedikitpun saat menarikan Tarian Zapin. Dan yang meragakannya adalah lelaki saja, namun karena perkembangan jaman sekarang tarian ini sudah di peragakan oleh wanita dan lelaki. Sumber Sedangkan untuk kostumnya, penari lelaki mengenakan baju kurung cekak musang dan seluar, songket, plekat, kopiah yang ditambahkan bros. Sementara penari wanita menggenakan baju kurung, kain songket, labuh, kain samping, selendang tudung manto, kembang goyang, anting-anting, kalung, serta riasan sanggul lipat pandan dan conget. Tarian ini juga banyak dipengaruhi oleh budaya Arab dan sarat akan tata nilai, tarian ini mempertontonkan gerakan kaki cepat yang mengikuti pukulan gendang. Tari Joged Tambak Gerak dari tarian Jogged Lambak ini cendrung lemah gemulai sedangkan lagu-lagu yang ditarikan adalah lagu atau irama joget seperti serampang laut, tanjung katung, dan anak kala. Alat musik yang digunakan antara lain gendang, tetawak dan gong. Tari Tandak Ciri khas tarian ini adalah saling berbalas pantun antara kelompok pria dan wanita, biasanya lagu pantun tersebut berisikan hal yang ada di bumi atau tentang kehidupan sehari-hari manusia. Tari Tandak ini dikenal dengan tari pergaulan yang sangat digemari di daerah riau, tari ini gabungan antara seni tari dan sastra. Biasanya tarian ini dipentaskan oleh laki-laki dan perempuan di malam hari, tari tandak menjadi ajang silaturahmi antara pemuda-pemudi dan banyak juga pasangan suami istri yang bertemu di pementasan Tari Tandak. Tari Tandak melambangkan ikatan-ikatan yang terjalin antara teman yang berlain kampung serta menciptakan rasa aman antar kampung. Ternyata beragam budaya ya yang ada di tanah Melayu ini, kalau Parapeleo kira-kira bisa nari nggak?? TARIAN DAERAH TRADISIONAL INDONESIA – Kalian yang statusnya sebagai warga negara Indonesia pasti tahu betul keanekaragaman seni budaya apa saja yang bangsa ini miliki. Salah satu aspek keanekaragaman seni budaya yang Indonesia miliki adalah seni tari. Terdapat sekitar 400-an jumlah tari yang ada di Indonesia, 85% dari angka 400 itu adalah jumlah dari macam-macam tari tradisional. Berarti terdapat sekitar 320 jenis tari tradisional yang ada di Indonesia. Dari 320 jenis tari tradisional itu diklasifikasikan lagi menjadi 4 kategori, yaitu jenis tari tradisional berdasarkan fungsi, tari tradisional berdasarkan gerakan, tari tradisional berdasarkan jumlah penari, dan tari tradisional berdasarkan penyajiannya. Buat kalian yang belum paham betul mengenai definisi tari sendiri itu apa, silakan simak di artikel kami sebelumnya yang berjudul “Pengertian Seni Tari dan Pembahasan Lengkapnya“. Nah setelah kalian sudah paham guys apa itu definisi dari tari, baru kenali apa saja jenis tarian yang ada di Republic of indonesia ini. Kali ini kami akan membahas mengenai macam-macam contoh tarian tradisional di Republic of indonesia yang ditinjau berdasarkan fungsi tarinya. Sebelumnya sudah kami bahas juga pada artikel pengertian seni tari bahwasanya tari berdasarkan fungsinya itu diklasifikasikan menjadi iii kategori, yaitu tari sebagai sarana upacara, tari sebagai media hiburan, tari sebagai media pertunjukkan. Ingin tahu lebih lengkapnya, langsung aja simak guys macam-macam contoh tari berdasarkan fungsinya di bawah ini. Daftar Isi NAMA TARIAN DAERAH TRADISIONAL INDONESIA A. Nama Tarian Daerah Tradisional Indonesia Sebagai Sarana Upacara B. Nama Tarian Daerah Tradisional Republic of indonesia Sebagai Sarana Pertunjukan C. Nama Tarian Daerah Tradisional Indonesia Sebagai Media Hiburan NAMA TARIAN DAERAH TRADISIONAL INDONESIA A. Nama Tarian Daerah Tradisional Republic of indonesia Sebagai Sarana Upacara 1. Tari Tradisional Gambuh, Bali Tari Gambuh ialah tarian yang berasal dari Bali, tarian ini dianggap paling berkualitas oleh masyarakat Bali. Dianggap berkualitas karena tarian ini merupakan dramatari klasik Bali yang paling kaya akan gerakan tarinya, sehingga tari gambuh ini dianggap sebagai acuan segala jenis tari klasik khas Bali. Tari ini berfungsi sebagai sarana upacara, seperti upacara ngaben dan upacara Manusa Yadnya, seperti perkawinan keluarga bangsawan. two. Tari Lawung Tarian Tradisional Yogyakarta Tari Lawung merupakan salah satu tarian karya Sultan Hamengkubuwono I. Tari Lawung ini biasa dipentaskan guna sebagai sarana upacara, seperti upacara pernikahan. Cerita yang terkandung di dalamnya adalah menggambarkan tentang seorang prajurit yang sedang perang. Prajurit itu berasal dari kerajaan Trunojoyo, sebab itu ada beberapa dialog dalam pementasan menggunakan bahasa Madura. 3. Sanghyang Tarian Tradisional Indonesia Bali Tari Sanghyang merupakan sajian teater tradisi Bali. Tarian ini bersifat religius, karena memiliki fungsi sebagai sarana upacara keagamaan. Biasanya tarian ini dipertunjukkan sebagai penolak bala atau wabah penyakit. 4. Tari Tor tor Tarian Tradisional Sumatera Tari Tortor merupakan tari yang berfungsi sebagai sarana upacara, tarian ini berasal dari Sumatera. Dalam pertunjukannya, tarian ini disajikan dengan iringan musik gondang. 5. Tari Tradisional Gantar Kalimantan Tari Gantan adalah jenis tarian yang dipentaskan sebagai sarana upacara adat. Tarian ini dipentaskan saat upacara pesta tanam padi. Pada gerakannya, tari gantan ini didominasi pada gerakan kaki. Properti yang digunakan saat pementasan adalah tongkat panjang dari kayu, itu digunakan untuk melubangi tanah pertanian dengan 6. Tari Bedhaya Ketawang Tarian Tradisional Surakarta Tari Bedhaya Ketawang, adalah sebuah tarian bangsawan Keraton Surakarta. Tarian ini hanya dipentaskan saat upacara penobatan serta Tinglandalem Jumenengan upacara kenaikan tahta raja Sultan Surakarta. 7. Tarian Daerah Tradisional Upacara Legong Bali Tari Legong adalah tarian klasik yang berasal dari Bali. Tari ini hanya dikembangkan dan dipertunjukkan di keraton-keraton Bali. Saat pertunjukannya, tarian ini diiringi oleh sebuah musik gamelan, gamelan yang dipakai adalah gamelan Semar Panggulingan. eight. Tarian Tradisional Tari Pakarena Sulawesi Selatan Tari Pakarena merupakan tari tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Tari Pakarena disebut tarian yang memiliki fungsi sebagai sarana upacara karena dahulu pertama kali dipertunjukkan pada abad 17, yaitu tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata. nine. Tari Seblang Tarian Tradisional Banyuwangi Tari Seblang ini merupakan sebuah tarian ritual tradisi yang sangat tua di wilayah Banyuwangi. Saat pertunjukannya, tarian seblang dimulai dengan upacara yang dipimpin oleh seorang dukun atau pawang desa setempat. 10. Tari Srimpi dari Jawa Timur Tari Srimpi, adalah tari jawa klasik yang berasal dari Jawa Timur. Tarian ini merupakan tradisi keraton Kesultanan Mataram, lalu dilestarikan oleh empat istana pewarisnya, yaitu di Surakarta dan Yogyakarta. B. Nama Tarian Daerah Tradisional Indonesia Sebagai Sarana Pertunjukan one. Tari Merak, Jawa Barat tarian daerah Tari Merak adalah tarian tradisional khas Jawa Barat yang diciptakan oleh salah satu seniman sunda, Raden Tetje Somantri. Sesuai namanya, dalam gerakannya tarian merak menggambarkan kehidupan dari sekolompok binatang, yaitu burung merak tentunya. 2. Tari Orek-orek Tari Orek-orek merupakan kesenian dari Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kesenian ini termasuk dalam tarian pergaulan, karena di dalamnya gerakan tari diiringi bersama dengan alat musik tetabuhan yang cara memainkannya dengan dikorek. three. Tari Gambyong Tari Gambyong adalah tarian tradisional daerah khas Surakarta. Tarian ini memiliki koreografi yang sangat variatif, yaitu diantaranya dikenal dengan Tari Gambyong Pareanom dan Tari Gambyong Pangkur. Tari gambyong biasanya dipentaskan sebagai pertunjukan ataupun menyambut tamu. 4. Tari Rejang Tari Rejang adalah kesenian tari tradisional dari Bali. Kesenian ini termasuk yang terunik, karena Tari Rejang hanya ditampilkan oleh perempuan dan dipertunjukkan untuk perempuan. Koreografinya sangat sederhana namun terlihat progresif dan lincah. 5. Tari Pendet Tarian yang satu ini juga kesenian tradisional dari Bali, yaitu Tari Pendet. Dalam sejarahnya, dahulu tari pendet merupakan tari pemujaan saat penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. 6. Tari Lenggeran Tari Lenggeran adalah kesenian tradisional dari Jawa Tengah. Tarian ini memiliki pesan yang sangat bermakna, yaitu berpesan kepada setiap orang untuk bersikap mengajak, membela kebenaran, dan menjauhkan kejelekan. Nama Lengger sendiri berasal dari kata eling ngger. C. Nama Tarian Daerah Tradisional Indonesia Sebagai Media Hiburan 1. Tari Joged, Bali Tari Joged atau lebih dikenal dengan nama Joged Bumbung, adalah tarian pergaulan yang berasal dari Bali. Biasanya dipertunjukkan sebagai sarana hiburan, seperti dalam acara pernikahan. Penarinya adalah seorang wanita, kemudian saat menari wanita tersebut mencari pasangan pria untuk diajak menari bersama. ii. Tari Kethuk Tilu, Jawa Barat Tari Kethuk Tilu merupakan tarian tradisional khas Jawa Barat. Kesenian tari ini merupakan awal sejarahnya tari Jaipongan diciptakan. Tarian ini juga biasanya dipentaskan untuk sarana hiburan dalam setiap acara pernikahan. Nama tariannya sendiri diambil dari alat musik pengiringnya, yaitu three buah kethuk atau lebih dikenal dengan bonang yang menciptakan irama rebab, gendang besar, dan kulanter yang digunakan untuk mengatur tempo kendang yang diiringi bersama kecrek dan gong. three. Tari Ronggeng, Jawa Barat Tari Ronggeng adalah tari tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Barat, khususnya dari tanah pasundan. Saat pentas, penari diiringi dengan musik dari biola dan gong. Walaupun berasal dari Jawa, Ronggeng juga dapat ditemukan di Sumatra dan Semenanjung Malaya. four. Tari Jaipongan, Jawa Barat Yang satu ini juga masih berasal dari Jawa Barat, namanya Tari Jaipongan. Kesenian ini merupakan tari pergaulan yang berasal dari tanah Sunda dan tentunya sangat populer sekali di Indonesia ini. Tari Jaipongan diciptakan oleh seniman asal Karawang, yaitu H Suanda pada tahun 1976. Tarian ini merupakan hasil kreatifitas dari penggabungan beberapa elemen seni tradisi, seperti wayang golek, pencak silat, kethuk tilu, dan topeng banjet. 5. Tari Tayuban Tari Tayub atau Tayuban adalah kesenian tari daerah tradisional Jawa Tengah yang memiliki unsur keindahan dan keserasian gerak. Jika diperhatikan, tarian ini mirip dengan tari Jaipongan yang berasal dari Jawa Barat dan juga tari Gambyong dari Jawa Tengah. Tari Tayub ada tarian pergaulan yang bermakna untuk memperkuat hubungan sosial masyarakat. Tarian yang berfungsi sebagai tari upacara adalah tarian yang bertujuan untuk ritualisme tanpa mengindahkan keindahan dan materi duniawi. Tari yang dilihat pada upacara keagamaan atau kemasyarakatan dikategorikan sebagai tari yang berfungsi sebagai tari upacara. Satu hal yang terpenting adalah tercapainya atau tersampaikannya keinginan mereka terhadap Tuhan mereka. Macam-macam tari upacara adat diantaranya yaitu tari upacara ritual dan tari pada kegiatan masyarakat yang bersifat sakral a. Tari Upacara Ritual Upacara Keagamaan Contoh tari upacara ritual yaitu Tari Sang Hyang Jaran Di provinsi Bali masih terdapat Tari Sang Hyang Jaran yang hingga kini masih dilakukan sebagai tari upacara untuk mengusir roh jahat. Penari meliuk­liukkan tubuhnya dan bergerak seperti menunggang kuda dengan menggunakan kuda yang terbuat dari bambu. Kemudian, penari bergulingan di atas bara api, tetapi tubuhnya tidak terbakar. Gerakan tubuhnya bergerak bebas karena dalam keadaan tidak sadar. Gerakan ini dilakukan spontan mengikuti keinginan hati tanpa didasarkan kaidah seni, tetapi menunjukkan gerakan ritmis yang tak disadarinya. Jatilan Tarian lain yang merupakan salah satu peninggalan zaman prasejarah, yaitu Jatilan. Tari ini merupakan tarian dari daerah Borobudur yang sangat dekat dengan upacara ritual memanggil roh binatang totem sebagai bala keselamatan dari roh jahat. Ritual ini dianggap dapat menyucikan jiwa. Kadang­kadang pemainnya melakukan adegan yang pada kehidupan nyata sangat mustahil dilakukan. Mereka tidak terluka ketika menginjak bara api, memakan pecahan kaca, memecahkan kelapa dengan kepala tanpa merasa sakit atau terluka. Hal tersebut dilakukan pada saat ndadi atau trance Bali kerawuhan, kesurupan, masuknya roh halus ke dalam tubuh sebagai perwujudan bahwa roh hadir’ dan menunjukkan kekuatannya kepada masyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan karena mereka menari dengan gerakan spontan. Tari upacara yang berfungsi sebagai media sarana upacara ritual keagamaan dilakukan masyarakat melalui serangkaian upacara adat yang bertujuan melindungi masyarakat dari bencana, kejahatan, serta sebagai ungkapan permohonan agar maksud dan keinginannya terkabul. Pada zaman primitif sebelum masuknya agama ke Indonesia, tari menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan spiritualisme masyarakat Indonesia. Tari Upacara Ritual dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu 1 Tari Upacara Ritual yang Bersifat Sakral Tarian jenis ini merupakan tarian suci dan keramat sakral. Salah satu contoh tari upacara ritual yang bersifat sakral adalah Tari Ngalage. Seperti pada upacara perayaan panen padi di Jawa barat, Tari Ngalage merupakan tarian sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada Dewi Padi Pohaci Sang Hyang Sri. Dalam upacara tersebut, setumpuk padi diarak ke balai desa. Iring­ iringan tadi didahului penari pembawa umbulumbul warna­warni. Iringan yang terdepan adalah umbulumbul terutama menggunakan warna merah putih sebagai lambang dua sisi sifat yang berlawanan, yaitu baik buruk, susah senang, dan dunia akhirat. Iring­-iringan tersebut terdiri atas para pemikul padi dari bambu yang dibuat sedemikian rupa sehingga akan menimbulkan suara yang makin lama makin ramai dan membuat semangat iring­iringan karena umumnya jarak ke balai desa lumayan jauh. Di belakang barisan pemikul padi tersebut, ada lagi rombongan yang membawa alat­-alat pertanian dan pembawa angklung serta alat tabuh dog­dog lojor. Kemudian, angklung serta dogdog lojor itu dibunyikan pada tempat-­tempat tertentu di sepanjang perjalanan mereka. Setelah tiba di balai desa, barulah mereka mempertunjukkan kemahiran menari sambil memainkan empat buah dogdog dan sembilan buah angklung. Tari Rokatenda dari Flores juga menunjukkan ekspresi ungkapan rasa syukur karena hasil panen yang melimpah ruah. Tari ini dibawakan oleh penari muda­mudi daerah Ende, Flores, dan Nusa Tenggara Timur. Tari Mon dari Irian Jaya juga merupakan tari upacara ritual yang bersifat sakral. Tarian tersebut dibawakan oleh penari wanita yang duduk melingkari pohon tempat arwah. Mereka dilingkari oleh para penari pria dengan posisi berdiri. Tarian ini merupakan tarian pemujaan terhadap arwah nenek moyang. Contoh Tari Upacara Ritual yang Bersifat Sakral yaitu Tari Ngalage, Tari Rokatenda, dan Tari Mon. 2 Tari Upacara Ritual yang Bersifat Magis Tarian ini berhubungan dengan hal­-hal gaib magis. Salah satu contoh tarian upacara yang bersifat magis adalah Tari Sang Hyang Jaran dari Bali. Tarian ini sebagai ungkapan permohonan keselamatan, yang mengandung unsur magis dengan menginjak­injak bara api, membawa simbol kuda dibuat dari jerami, dan penari bergerak kerawuhan/trance. Dipercaya kekuatan magis menjadi faktor penguat hubungan komunikasi dengan sang Dewa. Tari Sang Hyang adalah tari upacara keagamaan sebagai cara manusia membentengi dirinya dan menolak bahaya dari alam atau faktor lain. Pembawaan penari tidak sadarkan diri memang menjadi dominan dalam tari sejenis. Dalam keadaan trance, penari mempunyai kekuatan dan kemahiran di luar kemampuan manusia pada umumnya. Kesempatan inilah yang digunakan untuk meminta sesuatu kepada Sang Hyang sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat Bali. Contoh tarian lainnya yaitu Tari Warung Kelumbut dari Sumba Timur. Tari ini merupakan perwujudan kepercayaan kepada binatang totem oleh masyarakat setempat. Masyarakat Kecamatan Merabu menarikan tarian ritual magis ini dengan meniru binatang totemnya. Masyarakat percaya bahwa manusia dan binatang dapat hidup berdampingan sehingga ada persatuan yang bersifat mistis yang dapat menjaga satu sama lain, tidak saling merusak dan mengganggu. Jika terjadi persatuan mistis, manusia akan kerasukan atau tak sadar diri. Tari Sintren merupakan tarian bersifat magis yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Tari ini menampilkan seorang penari yang sekujur tubuhnya diikat tali, kemudian ditutup kurungan ayam yang ditutupi kain. Hanya dalam beberapa saat ketika kurungan ayam dibuka, penari tadi dapat melepaskan diri dari ikatan. Kemudian, ia menari dalam keadaan tidak sadarkan diri. Selama tarian berlangsung, penari akan terkulai lemas apabila penonton melempari uang logam ke arahnya. Tarian lain ini bersifat magis, tetapi bukan merupakan tarian upacara keagamaan. Tarian yang bersifat magis lain, misalnya Tari Kuda Kepang dan Tari Piring. Pada bagian tertentu dalam Tari Piring, penari menginjak piring menjadi pecahan kecil. Contoh Tari Upacara Ritual yang Bersifat Magis yaitu Tari Sang Hyang Jaran, Tari Warung Kelumbut, Tari Sintren. b. Tari Upacara pada Kegiatan Kemasyarakatan yang Bersifat Sakral Contoh tarian jenis ini, yaitu Tari ritual perkawinan adat Mentawai, Sumatra Barat. Tari Ngarot dari Cirebon, yaitu tarian yang diselenggarakan untuk mempertemukan pemuda dan pemudi di daerah dan antardaerah sebagai bentuk hubungan interaksi sosial yang mengandung unsur sakral. Upacara sebagai permohonan restu untuk membangun rumah yang diungkapkan dengan Tari Seru Kajo Noo Gawi oleh masyarakat Flores. Tari Kabokang dari Sumbawa sebagai bentuk menyambut kelahiran bayi. Tari Wolane dari Maluku menyambut kelahiran bayi. Tari Kanja, yaitu Tari Perang. Anehnya, tarian ini dipertunjukkan pada upacara Maulid Nabi Muhammad Saw dan menyambut pahlawan perang. Ciri-Ciri Tari yang Berfungsi Tarian Upacara Dari uraian tersebut, dapat ditemukan ciri­-ciri tari yang berfungsi sebagai tarian upacara, yaitu sebagai berikut Dilakukan pada kegiatan ritual keagamaan yang bersifat sakral dan magis serta pada kegiatan kemasyarakatan yang bersifat sakral. Gerakannya sangat sederhana karena gerak merupakan ungkapan spontan sebagai ungkapan dalam menjembatani kehendak jiwa para penarinya. Gerakannya monoton dan banyak pengulangan. Perwujudan sajian tari waktu, aturan erat dengan tujuan penyelenggaraannya. Musik terdengar monoton. Menggunakan alat musik sederhana dan seadanya. Penyajiannya tidak menyentuh segi artistik. Inti dari gerak tari ini adalah terkabul atau tersampaikannya tujuan. Keberadaan jenis tari yang berfungsi sebagai tarian upacara sangat sulit untuk diikuti keberlangsungannya. Ada perbedaan yang menonjol dibanding antusiasme masyarakat wilayah barat Nusantara yang cenderung kurang peduli, sedikit menganggap tradisonal adalah ortodoks, sebagai pengaruh budaya kekinian yang metropolis. Namun, di wilayah timur Indonesia, tari tradisional masih lekat dalam kehidupan. Masyarakat menempatkan adat istiadat membaur dengan kebutuhan dan pola hidup mereka. Lambat laun, dalam kurun waktu yang lama menjadi sebuah tradisi yang memiliki nilai seni yang tinggi. Mari kita coba untuk menelaah tabel contoh tari upacara berikut. Tabel ini menunjukkan segala hal yang berkaitan dengan Tari Wor dari Papua. Sebenarnya banyak tarian yang termasuk ke dalam tari upacara yang kurang begitu memenuhi kaidah tari. Gerak pada tari upacara sangat bergantung kepada naluri untuk bergerak tanpa mengindahkan segi estetika sebuah karya seni tari. Kadang-kadang para penari dalam tarian upacara melakukan gerakan disertai keadaan tidak sadar trance. Hal tersebut terjadi karena ketika para penari mengungkapkan keinginan yang ditujukan untuk Yang Mahakuasa atau Yang Didewakan, atau Yang Tertinggi Penguasa Alam, ia bergerak dengan segenap rasa dengan satu tujuan agar permohonannya terkabul. Orang yang sedang menari pada upacara keagamaan merupakan perwujudan ungkapan seluruh daya hidupnya terhadap yang dianggap Tuhan, seperti pohon, patung, atau roh halus. Dengan paparan tersebut, kita telah menemukan satu kata bantu dalam menemukan dan mengingatkan kembali pemahaman tari, yaitu ekspresi. Ekspresi adalah ungkapan jiwa terdalam dalam wujud fisik sebuah ungkapan, bisa berbentuk gerak, coretan, senandung, dan lain-­lain. Melalui serangkaian upacara adat pada zaman sebelum masuknya agama ke Indonesia, tari menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritualisme masyarakat Indonesia. Lambat laun, kesakralan tari upacara ini telah berkurang di beberapa daerah. Namun, di beberapa daerah lain, seperti Bali, meskipun sudah banyak tari upacara yang berubah fungsi, tari Bali tetap menjadi sebuah seni yang memiliki nilai spiritualisme karena tari melekat dalam kehidupan sehari­hari masyarakatnya. Tari lahir sebagian besar disebabkan kebutuhan akan adanya media dalam menyampaikan keinginan kepada sesuatu yang dianggap Tuhan oleh manusia. Salah satu cara berkomunikasi tertua dengan alam yang mengandung unsur tari adalah penyelenggaraan upacara keagamaan. Upacara tersebut dilakukan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari adat istiadat mereka. Perwujudan permohonan dan komunikasi adalah dengan membaca mantra diiringi gerakan­gerakan tubuh yang lahir secara spontan sebagai ungkapan kegembiraan atau rasa syukur, juga sebagai permohonan atas doa. Lambat laun, hal tersebut menjadi sebuah tradisi.

tari mapeliang adalah tari yang berfungsi sebagai pelengkap upacara